Postingan

Anjing Pintar

Dua orang perempuan sedang bercerita tentang anjing-anjing mereka.Keduanya saling membesar-besarkan cerita mengenai kepintaran binatang peliharaan mereka. Perempuan 1: “Anjing aku hebat betul. Tiap pagi, dia tunggu penjual akhbar, anjing aku akan membawa akhbar tersebut ke tempat aku sedang bersarapan.” Perempuan 2: “Ya, aku tahu tu.” Perempuan 1: (hairan) “Dari mana kau tahu?” Perempuan 2: “Anjing aku yang cerita.”

Buku Tidak Bermutu

Noni masuk ke sebuah perpustakaan dan berdiri di depan seorang pegawai perpustakaan tersebut sambil berkata, “Saya mahu komplain!”“Ada apa, Cik?” petugas perpustakaan bertanya.“Minggu lalu saya meminjam sebuah buku dari perpustakaan ini, dan buku tersebut sangat tidak bermutu!” jelas Noni.“Kenapa pula Cik?”“Hurufnya kecil-kecil, tidak ada ruang di antara perkataan, tidak ada perenggan, semuanya hanya huruf-huruf, tidak ada gambar menarik, dan yang paling menyedihkan, buku itu sama sekali tidak menceritakan apapun padahal ada banyak nama orang di dalamnya!”Petugas perpustakaan itu langsung terbeliak dan berkata, “Aha …. Jadi Andalah orang yang membawa buku telepon kami yang hilang minggu lalu!”

Cucu & Atok

"Mengapa tak seperti kawan sebaya kau?" Seorang atuk tegur cucu dia yang tak cemerlang dalam peperiksaan. Atuk: "Tengok kawan-kawan sebaya cu, semua lulus tinggi-tinggi. Cu ini asyik internet, tv atau main bola. Bila nak belajar??? Besar nak jadi apa???" (Atok marah tahap tertinggi) Cucu: "Atok asyik bandingkan dengan kengkawan yang lain. Cu tak pernah pun marah bila atok tak sama seperti kawan-kawan sebaya atok yang lain." Atuk: "Tak sama apanyerr???" Cucu: "Kawan-kawan sebaya atok semua dah jadi arwah kan?" Atuk: "?...?...?...?...?...?"

Diam Ketika Makan

Sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak sedang makan malam bersama. Anak : "Ayah, di..." Ayah : "Diam! Sewaktu makan tidak boleh bercakap!"Setelah selesai makan... Ayah : "Nak, waktu makan tadi apa yang ingin kau katakan?" Anak : "Ayah, di daun salad yang ayah makan tadi ada ulatnya!"

Sembah yang jumat

Pada suatu hari jumaat yang hening Amat naik bas ke masjid untuk menunaikan sembahyang jumaat.Mak Amat memberikan seringgit untuk tambang bas pergi dan balik memandangkan Amat dah pun makan tengahari di rumah.ada pun,perjalanan ke masjid itu 10 km jauhnya. Amat pun membayar tambang bas 50 sen kepada konduktor yang hensem itu. lalu konduktor tu pun memulangkan baki wangnya dengan duit syiling 50 sen sekeping.Amat pun ambil duit tu simpan dalam kocek baju melayunya. sesampainya di masjid, Amat pun mengambil tempat di saf kedua memandangkan saf pertama sudah pun penuh adanya. setelah azan berkumandang, pak imam pun mengimamkan solat Zohor berjemaah itu. Amat pun menunaikan sembahyang berjemaah itu..semasa para jemaaah rukuk termasuk Amat sekali...tiba2 duit 50 sen nya jatuh dan tergolek betul2 jatuh di bawah telapak tangan orang dihadapannya.. risau bila pikir nak jalan kaki balik rumah di panas2 terik tu..Amat pun berbisik kepada orang dihadapannya... Amat: &

Bawang Merah dan Bawang Putih

Gambar
Cerita Rakyat Riau, Sumatera Jaman dahulu kala di sebuah desa tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang gadis remaja yang cantik bernama bawang putih. Mereka adalah keluarga yang bahagia. Meski ayah bawang putih hanya pedagang biasa, namun mereka hidup rukun dan damai. Namun suatu hari ibu bawang putih sakit keras dan akhirnya meninggal dunia. Bawang putih sangat berduka demikian pula ayahnya. Di desa itu tinggal pula seorang janda yang memiliki anak bernama Bawang Merah. Semenjak ibu Bawang putih meninggal, ibu Bawang merah sering berkunjung ke rumah Bawang putih. Dia sering membawakan makanan, membantu bawang putih membereskan rumah atau hanya menemani Bawang Putih dan ayahnya mengobrol. Akhirnya ayah Bawang putih berpikir bahwa mungkin lebih baik kalau ia menikah saja dengan ibu Bawang merah, supaya Bawang putih tidak kesepian lagi. Dengan pertimbangan dari bawang putih, maka ayah Bawang putih menikah dengan ibu bawang merah. Awalnya ibu

Cerpen Romantis - Cinta Sejati Karya Dina pertiwi

Cinta sejati. Apakah kalian percaya akan itu? Akan "Cinta Sejati" yang konon katanya dimiliki oleh semua orang? Cinta yang katanya sangat indah dan menyenangkan? Mitos cinta sejati yang terus menerus melolong dihatiku. *** Kupandangi bingkai biru di tepi tempat tidurku. Aku tersenyum menatap benda yang ada didalam bingkai itu. Bukan sebuah foto ataupun lukisan. Hanya sebuah kertas lusuh. Kertas catatan PKN yang aku robek dari buku miliknya 2 tahun lalu saat perpisahan SMP. Dia sama sekali tidak tahu aku merobek buku catatanya. Bahkan, mungkin dia tidak mengenalku. Aku hanya satu dari ratusan penggemarnya di sekolah. Dia bukan artis. Dia adalah siswa tampan dan cerdas di sekolahku. Dia kaya dan pintar dalam bidang olahraga. Sifatnya yang cuek justru menjadi daya tarik bagi para kaum hawa, termasuk aku. Tapi, bisa dibilang, aku tidak terlalu menunjukkan diri bahwa aku menyukainya. Terbukti. Aku tidak pernah menyapa ataupun menegurnya. Aku menyukainya lewa