Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Kebahagiaan Cinta

Gambar
Sekitar jam setengah satu pagi, aku tidak bisa tidur. Aku masih heran dengan ucapan Rangga tadi. Tiba-tiba Rangga datang ke rumahku dan menyatakan perasaannya. Rangga, cowok populer satu itu kenapa bisa menyatakan perasaannya padaku? Pada cewek yang terisolasi dari sekolahannya ini? pada cewek yang tidak pernah dianggap ada di sekolahannya ini?. Aku terus memikirkan itu. Besoknya tiba-tiba Rangga menhapiriku di kelas. Dia memang mengobrol dengan teman-temannya tapi, matanya itu... selalu tertuju padaku. Dan itu membuat aku.. gugup. Khanza, sahabatku pun, menenangkanku. Kemudian Rangga menghampiriku. “Jawabannya udah, Res?” tanya Rangga. Aku diam menatapnya. Kemudian aku menundukkan kepalaku, takut. “Mau ya, Res? Fares?” tanya Rangga lagi. Khanza menyenggol-nyenggolku. Aku bingung kemudian aku berdiri dan bilang pada Rangga, “tunggu nanti di taman sekolah. Udah sono lo pergi!”. Kemudian Rangga pergi sambil menyunggingkan senyuman dibibirnya. Pulang sekolah aku dan Kh

Pengorbanan Ayah

Gambar
Aku terus melihat ayah dengan sebal saat dia melambaikan tangannya pagi itu untuk berangkat berdagang sayuran di pasar. Aku benar-benar menyesal telah dilahirkan dari rahim seorang wanita berkeluarga miskin. Sekitar lima bulang lalu, ibu pergi untuk selama-lamanya. Saat kepergian ibu, sama sekali tidak ada air mata yang menetes dari mataku. Aku benar-benar benci keluarga miskin ini! ucapku dalam hati. Setelah ayah sudah berbelok, aku langsung berangkat sekolah. Bagaimanapun juga, aku tidak ingin terlihat bareng dengan pedagang sayur itu. Di sekolah seperti biasanya. Saat istirahat aku hanya duduk diam di kelas. Aku sama sekali tidak dikasih uang jajan. Penghasilan ayah yang pas-pasan setiap harinya, hanya bisa untuk beli makan untuk di rumah saja. Bekal pun tidak ada. Aku rasa Tuhan tidak adil! Aku benar-benar muak dengan hidupku sekarang! Ingin sekali rasanya aku kabur dari rumah dan mencari keluarga baru yang kaya raya. Tapi aku rasa itu tidak mungkin. Ongkos untuk k

My Prince In Deramland

Gambar
“Uuh…!” keluh Karin seraya membanting tasnya yang lengket karena ditempeli permen karet tadi pagi. “Gara – gara Kak Radith lagi, Kak?” Tanya Nayla, adik Karin, yang juga masih mengenakan seragam putih birunya. “Sabar ajah, deh, Kak! Satu setengah tahun lagi lulus…” “Satu setengah tahun itu masih lama, tau!” seru Karin yang masih cemberut, seraya meraih laptopnya. “Pasti mau chatting sama ‘Sang Pangeran’ itu lagi!” tebak Nayla. Karin hanya tersenyum. “Siapa, sih, Kak, Prince Eric itu sebenarnya? Kakak masih belum ketemu sama orangnya?” Tanya Nayla lagi. Karin tersenyum melirik Nayla. “Iya, sampe sekarang kakak emang belum ketemu orangnya. Tapi yang jelas, dia asyik!”                Sekarang ia memang punya agenda baru setiap pulang sekolah. Yaitu chatting dengan teman barunya, Prince Eric. Menurut Karin, orang yang menamai akun Facebooknya dengan nama Prince Eric itu memang orang yang asyik diajak mengobrol. Tak jarang Karin juga curhat kepadanya. Sejak mengenal Prince Er

Persahabatan Terlarang

Gambar
Sejak pertemuan itu, aku dan Devan mulai bersahabat. Kami bertemu tanpa sengaja mencoba akrab satu sama lain, saling mengerti dan menjalani hari-hari penuh makna. Pesahabatan dengan jarak yang begitu dekat itu membuat kami semakin mengenal pentingnya hubungan ini. Tak lama kemudian, aku harus pergi meninggalkannya. Sesungguhnya hatiku sangat berat untuk ini, tapi apa boleh buat. Pertemuan terakhirku berlangsung sangat haru, tatapan penuh canda itu mulai sirna dibalut dengan duka mendalam. “Van maafkan aku atas semua kesalahan yang pernah ku lakukan, ya.” Kataku saat ia berdiri pas di depanku. “kamu gak pernah salah Citra, semua yang udah kamu lakukan buat aku itu lebih dari cukup.” “pleace, tolong jangan lupain aku, Van” “ok, kamu nggak usah khawatir.” Sesaat kemudian mobilku melaju perlahan meninggalkan sesosok makhluk manis itu. Ku lihat dari dalam tempatku duduk terasa pedih sangat kehilangan . Jika nanti kami dipertemukan kembali ingin ku curahkan semua rasa r

Waiting For You

Gambar
Udah ke 2 hari ucil engga sms aku, udah 2 hari juga aku mengkhawatirkan keberadaannya, ya tuhan dia kemana, dia dimana sekarang, dimalam hari itu aku terus menunggu sms darinya, sudah berpuluh-puluh kali aku mengirim text messages tapi ga ada satupun pesan masuk di hape aku dari dia. Sial besok libur UN anak kelas 3 SMA, sedangkan aku duduk di kelas 2 dan ucil kelas 1. Gimana dong kalau besok libur, bakal 4 hari ga ketemu ucil  ucil kenapa? Ada yang aneh dari dia ya tuhan . Setiap malem ucil selalu say good night have a nice dream sayang, tapi udah 2 hari ini ga ada kata-kata kaya gitu lagi, aku takut kata-kata itu ga akan aku dengar lagi. Harus sampai kapan tiap malem aku nangis nungguin dia. tokkkk….tokkkk…..tokkk Suara ketukan pintu yang terdengar dari arah pintu kamarku. “masuk aja ga di kunci” kataku sambil berteriak. “dell, lagi apa lo? Nangis sendiri di kamer.” Sambil menghampiriku di ranjang tempat tidurku. “gapapa kok nay, aku Cuma nunggu sms dari ucil.” Ka

Penyesalan Cinta

Gambar
Cinta ada karena terbiasa. Mungkin kata-kata itu yang paling tepat untukku. Namaku Nina, aku duduk di bangku XII SMA. Aku punya seorang tetangga cowok yang saat ini sedang kuliah tingkat 1, namanya Ade. Aku bertetanggaan sama dia sejak dari lahir. Boleh dibilang dia sudah seperti kakakku sendiri. Dia sangat perhatian padaku. Dia baik dan humoris. Aku sangat menyukainya. Awalnya rasa ini cuma sebatas rasa senang karena diperhatikan seperti seorang adik, tapi lama kelamaan rasa ini tumbuh menjadi benih-benih cinta di hatiku. Dulu waktu di Sekolah Menengah Pertama (SMP) aku juga pernah suka sama dia. Ku pikir itu hanya dampak dari masa puber ku. dia suka menyanjungku, karena itulah aku sempat berpikir dia mencintaiku. maklumlah aku baru lepas dari masa anak-anak. Saat ini rasa itu kembali hadir. Aku kembali merindukannya. Entah dari mana awalnya, namun perlahan-lahan rindu itu semakin menyiksa. Saat dia kembali ke tempat kuliah, aku merasa sangat jauh darinya. Tapi saat

Kenangan Yang Hilang

Gambar
Hujan turun saat aku sampai di Bandara Soekarno Hatta. Aku duduk di kursi tunggu, menunggu Papa menjemputku. Sekitar sejam lebih aku menunggu. Aku juga tampak bosan. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan keliling Bandara. Saat akan berdiri, tiba-tiba ada yang memegang pundakku. Aku langsung berbalik badan. Kulihat lelaki seumuran denganku tersenyum ramah kepadaku. “Mbak Vega ya?” tanyanya ramah. Kemudian aku mengangguk menjawab pertanyaan itu. “Saya supirnya Pak Broto, maaf lama menunggu, Jakarta macet, Mbak. Mari saya anter ke mobil” ucapnya lagi. Kemudian lelaki itu berjalan duluan kearah parkiran diikuti denganku. Sesampainya di rumah, Mama dan Papa menyambutku dengan gembira. Bukannya aku tidak senang, tapi kali ini aku benar-benar capek. Perjalanan Amerika-Jakarta cukup membuatku lelah. Duduk berjam-jam membuatku ingin segera berbaring di kamar. Mama dan Papa mengerti dan segera mengantarku ke kamar tidurku dulu. Kemudian mereka segera pergi dan menyuruhku istirahat

Cerpen Cinta Dan Persahabatan: Dari sebuah diary hati

Gambar
“Tak Kan Pernah Ada” masih mengalun dari MP3-nya Andre. Mulutnya ikut komat-kamit mengikuti irama lagunya Geisha. Hmm, kelihatannya Andre begitu menjiwainya. Kenapa nih anak jadi termehak-mehek begini ya? Memang ada yang lain dalam diri Andre. Setelah setahun persahabatannya dengan Rere berjalan. Susah senang dilaluinya bersama. Rere memang sahabat yang baik dan manis. Mang begitu kok kenyataannya. Bukannya Andre berlebihan dalam menilainya. Sahabat yang di saat duka selalu menghibur dan di saat suka selalu hadir tuk berbagi tawa. Rere pernah bilang kalo semua saran Andre selalu diturutin dan begitupun sebaliknya. Pokoknya di mana ada Andre di situ ada Rere. Begitulah hampir setiap ada kesempatan mereka selalu pergi bersama-sama. Gak ada pikiran yang “aneh”. Gak ada perasaan apa-apa termasuk cinta!.                Tapi kenapa Rere sampai saat ini belum juga punya cowok ? Padahal kalo dipikir-pikir Rere gak sulit untuk mendapatkan cowok. Mang sih Rere adalah tipe cewek