Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Salut Pizza Tetangga

Gambar
Begitu melihat iklan pizza di tv tetangganya, Ponirah, gadis berumur sebelas tahun itu tergiur dan langsung menempatkan "makan pizza" ke dalam daftar mimpi di buku hariannya. Tak ayal setiap hari ia mengumpulkan uang dari hasil mengupas bawang—kerja sambilan yang selalu ia lakukan usai pulang sekolah demi mewujudkan mimpinya itu. Maklum, bapaknya sudah tak ada dan ia hanya tinggal bersama ibu yang bekerja di sebuah perkebunan apel dengan gaji tak seberapa beserta tujuh orang adiknya yang masih kecil-kecil. Oleh sebab itu, untuk uang saku, Ponirah sering mencarinya sendiri dari kerja sambilannya mengupas bawang atau mencuci baju di tetangganya.        Ia begitu sabar mengumpulkan uang lembar demi lembar di celengannya tiap hari dan tak pernah alpa menghitung-hitung harga Pizza dengan biaya transportasinya sekalian, karena Pizza hanya bisa dibeli di kota.        Di ketika ia merasa bahwa uang yang ada di celengannya sudah cukup untuk membeli mi

Hujan yang Menyambut Kepulanganmu

Gambar
*Cerpen ini merupakan permintaan dari kerabat dekatku di dunia maya ini. ia memberiku sebuah gambar dan menyuruhku untuk merubah gambar itu menjadi sebuah cerita pendek. bayangkan, hanya sebuah gambar!  ^^' twew dan akhirnya, setelah sekian lama, aku berhasil juga membuatnya ( tapi ketok'e wagu banget ik ), barangkali aku tak pandai bikin cerpen tentang cinca ya... ha ha simak saja kalau nggak percaya. yuk maree.. Entah kenapa aku tak pernah paham, bagaimana ketika berada di dekatmu denyar nadiku bisa menjadi begitu lain. Ataukah mungkin karena ada sebuah ikatan yang kini telah berubah dari sekedar persahabatan antara aku—Amanda yang sangat centil—dengan engkau—Azward yang selalu pemalu?        Hari itu tanggal 4 Februari. Hari kepulanganmu. Perjumpaan kita kembali setelah lima tahun sebelum itu kau pergi dari “Tanah Cerita” yang sejak kecil selalu kau dan aku kunjungi. Aku berharap ketika itu, kau tak lupa tentang apa yang pernah ada di sana. Ten

Desa Baik Hati

Gambar
Langit masih menurunkan gerimis kecil-kecil saat aku berjalan menyusuri pematang ladang sesawi dan lobak menuju sebuah gerbang desa yang sudah kuputuskan akan kusinggahi hingga beberapa hari ke depan untuk beristirahat. aku berpikir ini desa yang sangat tentram, terletak tepat di lereng gunung dan dikelilingi ladang-ladang bunga dan sayuran, ketika pertama melihatnya dari atas bukit tadi, aku membayangkan, dengan tinggal di sini, aku pasti akan melahirkan banyak tulisan-tulisan dengan kisah yang segar dan dalam. Dua pohon damar besar  tumbuh berhadapan di sisi jalan sebagai gerbang desa, dua pohon itu disatukan dengan sebuah papan lebar berbentuk persegi yang dijalari tanaman bouganville ungu, terukir sebuah tulisan 'DESA BAIK HATI' di papan itu , pertama kali membacanya aku langsung ingat sebuah cerita yang beredar luas di desa yang aku temui sebelum ini, bahwa ada sebuah desa dengan nama yang sama dan letak geografis yang sama dengan desa ini. m

Dongeng Asal Mula Duabelas Shio Binatang

Gambar
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang2 diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.   Dalam sekejap, para binatang menerima surat2 itu, yang isinya seperti ini: "Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor  satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan". Tertanda, Dewa.   Para bintang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Tetapi, ada seekor binatang yang tidak membaca surat semacam ini, yaitu Kucing yang suka bersantai dan tidur. Ia hanya mendengar berita ini dari Tikus. Tikus yang licik menipunya dan memberitahu bahwa mereka harus berkumpul di tempat Dewa lusa tanggal 2 Januari, padahal seharusnya mereka berkumpul besok pagi tanggal 1 Januari.   Semua

RAJA YANG ANGKUH

Gambar
Diceritakan dahulu kala hiduplah seorang raja. Raja tersebut memimpin dengan baik dan bijaksana. Selama pemerintahannya tidak ada sesuatu yang buruk terjadi di negeri tersebut. Hingga akhirnya yang tidak diinginkan pun terjadi. Suatu pagi, sang raja dan ratu berdiri di balkon istana dan memandang ke penjuru negeri. Hamparan sawah yang menguning-siap untuk dipanen. Lautan yang biru penuh dengan hasil laut yang tidak pernah habis.  Sang raja berkata kepada istrinya, "Lihatlah istriku negeri yang subur ini. Tidak ada satu  negeri di dunia ini yang dapat menandingi kesuburan negeri kita!". Sang ratu hanya tersenyum dan berkata, "Negeri kita memang subur, raja! tapi kita tidak boleh sombong, kita tidak pernah tahu apa yang ada di negeri lain. Kita tidak pernah melihatnya bukan?" Raja tertawa dengan keras, " Hahahaha. Istriku, aku sendirilah yang akan memastikan bahwa negeri yang kupimpin ini adalah yang terhebat di muka bumi ini." Sang ratu hanya tersenyu

Cerita Bergambar

Gambar